Senin, November 03, 2008

Laba Bersih Astra per September 2008

Naik 61% menjadi Rp 7,37 triliun

JAKARTA: PT Astra International Tbk dan anak perusahaannya (“Astra” atau “Perseroan”) pada hari ini, Rabu, 31 Oktober 2008 mengumumkan bahwa kinerja Perseroan pada kuartal ketiga yang berakhir bulan September 2008 mengalami peningkatan yang signifikan dibanding dengan periode yang sama tahun 2007.

Pendapatan bersih Perseroan sembilan bulan pertama tahun 2008 mencapai Rp 73,77 triliun atau naik 45% dibandingkan dengan Rp 50,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba usaha meningkat 65%, yaitu dari Rp 6,03 triliun menjadi Rp 9,96 triliun, sehingga sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2008 laba bersih Astra meningkat 61% dari Rp 4,58 triliun pada periode yang sama tahun 2007 menjadi Rp 7,37 triliun. Angka laba bersih yang diraih Perseroan ini melampaui pencapaian sepanjang 12 bulan tahun 2007 yang berjumlah Rp 6,52 triliun.

”Selama tiga kuartal pertama tahun 2008 masing-masing bidang usaha Astra yang terdiri dari enam divisi bisnis memperlihatkan peningkatan kinerja yang menggembirakan. Pasar akan semakin menantang dengan tingkat likuiditas yang semakin ketat dan penurunan harga komoditas. Meskipun prediksi bisnis mengalami pergeseran, Perseroan tetap memiliki ketahanan keuangan yang baik dan berada dalam posisi yang kuat untuk memanfaatkan kesempatan yang ada,” ujar Presiden Direktur Astra Michael D. Ruslim.

Bidang Otomotif & Jasa Keuangan

Laba operasional Grup Otomotif dan Jasa Keuangan, tidak termasuk asosiasi dan joint venture, tercatat sebesar Rp 3,42 triliun, naik 46% dibandingkan periode yang sama tahun 2007. Bagian atas hasil bersih (share of results) dari asosiasi dan joint venture Otomotif dan Jasa Keuangan mencapai Rp 1,84 triliun, lebih tinggi 50% dibandingkan tahun sebelumnya.

Total penjualan mobil nasional sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2008 adalah sebesar sekitar 467.000 unit, naik 47% dibandingkan periode yang sama tahun 2007. Porsi penjualan mobil Grup Astra, yang terdiri dari enam merek (Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan Nissan Diesel), meningkat 44% menjadi kurang lebih 236.000 unit, dengan pangsa pasar sedikit turun menjadi 51%. Di kuartal ketiga Astra meluncurkan Toyota Alphard 3.5 L, new Kijang Innova, new Daihatsu Xenia dan Peugeot Expert Tepee.

Sementara itu, penjualan sepeda motor nasional sepanjang tiga kuartal tahun 2008 meningkat 42% menjadi sekitar 4,8 juta unit dibanding periode yang sama tahun 2007. PT Astra Honda Motor (AHM) membukukan peningkatan penjualan sepeda motor Honda sebesar 51% yaitu sebanyak kurang lebih 2,2 juta unit, sehingga mencapai pangsa pasar 47%. Astra meluncurkan produk new Honda Supra X PGM-FI, model bebek 125 cc, pada bulan Agustus 2008.


PT Astra Otoparts Tbk, anak perusahaan dengan kepemilikan 93,9% saham, mencatat kenaikan laba bersih sebesar 118% menjadi Rp 624 miliar selama sembilan bulan pertama 2008. Hasil ini dicapai berkat adanya peningkatan penjualan sebesar 38%, baik pada pasar domestik maupun ekspor, selain juga karena membaiknya margin dan pendapatan dari penjualan aktiva tetap.

Aktifitas bidang usaha jasa keuangan juga menikmati pertumbuhan pasar otomotif. Total nilai pembiayaan PT Federal International Finance dan Astra Credit Companies meningkat 41% menjadi Rp 21,6 triliun. Per 30 September 2008, pembukuan pinjaman consumer finance mencapai Rp 15,5 triliun, sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini sebagian besar berasal dari peningkatan penggunaan joint financing without recourse.

Laba bersih PT Bank Permata Tbk (”BP”), anak perusahaan dengan kepemilikan asosiasi sebesar 44,5%, per September 2008 mencapai Rp 384 miliar, naik 3% dari periode yang sama tahun sebelumnya, didukung oleh peningkatan penghasilan bunga bersih (net interest income) dan penurunan biaya operasi.

Bidang Sumber Daya Alam dan Agribisnis

Laba usaha dari Grup Sumber Daya Alam dan Agribisnis, yang terdiri dari bidang usaha agribisnis, alat berat, teknologi informasi dan infrastruktur, meningkat 76% menjadi Rp 6,4 triliun.

Laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), anak perusahan dengan kepemilikan saham sebesar 80%, meningkat 66% menjadi Rp 2,13 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini berasal dari peningkatan harga crude palm oil (CPO) sebesar 41% dan peningkatan produksi CPO sebesar 15% menjadi 735.000 ton, terutama disebabkan kondisi cuaca yang lebih baik. Meski demikian, akhir-akhir ini terjadi penurunan yang signifikan pada harga CPO.

Laba bersih PT United Tractors Tbk (UT), anak perusahaan dengan kepemilikan saham sebesar 59,5%, mencapai Rp 2,09 triliun, naik 89% dibandingkan periode yang sama tahun 2007. Permintaan pasar yang kuat menyebabkan penjualan alat berat Komatsu naik 46% menjadi lebih dari 3.800 unit. UT menyelesaikan right issue sebesar Rp 3,6 triliun 1:6 pada bulan September, dimana dana tersebut akan dialokasikan untuk restrukturisasi hutang, modal kerja, dan pengeluaran modal, termasuk beberapa akuisisi potensial. Anak perusahaan UT di bidang penambangan, PT Pamapersada Nusantara, mengekstraksi 44 juta ton batubara selama periode tiga kuartal, meningkat 12%, sementara overburden removed meningkat 27% menjadi 330 juta bcm dibandingkan periode yang sama di tahun 2007. Melalui anak perusahaannya, Perusahaan menjual 2,8 juta ton batubara selama sembilan bulan pertama tahun 2008.

PT Astra Graphia Tbk, anak perusahaan dengan kepemilikan saham sebesar 77%, membukukan laba bersih sebesar Rp 56 miliar per sembilan bulan kinerja yang berakhir 30 September 2008.

Investasi Perseroan di bidang infrastruktur menunjukkan performa yang memuaskan. PAM Lyonnaise Jaya, perusahaan pengelola dan distributor air bersih dengan


kepemilikan 30%, mempertahankan penjualan air sebesar 101 juta kubik meter, sementara operator jalan tol, Marga Mandala Sakti yang kepemilikannya mencapai 34%, berhasil mencapai 6% peningkatan volume trafik. Ke depannya Astra akan terus melakukan tinjauan terhadap investasi di bidang infrastruktur.

Perseroan

Nilai aktiva bersih Perseroan meningkat 15% dari Rp 27 triliun di akhir 2007 menjadi Rp 31 triliun pada 30 September 2008, dengan nilai aktiva bersih per saham mencapai Rp 7.661.

Perseroan memiliki kas bersih sebesar Rp 2,2 triliun per 30 September 2008 (tidak termasuk hutang pada aktivitas jasa keuangan) dibandingkan hutang bersih sebesar Rp 1,7 triliun pada tahun sebelumnya, yang berasal dari kuatnya arus kas operasional, dividen substansial yang diterima dari asosiasi dan hasil lanjutan dari right issue United Tractors. Dengan memasukkan aktivitas jasa keuangan, Perseroan memiliki hutang bersih Rp 10,9 triliun per 30 September 2008, dibandingkan Rp 13,5 triliun pada akhir tahun 2007.

Perseroan akan membayar dividen interim sebesar Rp 300 per saham (2007: Rp 160 per saham) pada 14 November 2008.

Jakarta, 31 Oktober 2008

PT Astra International Tbk

Arief Istanto

Chief Corporate Communication