Jumat, September 11, 2009


Toyota dan Trans Studio World untuk Indonesia: Wujud Dukungan Toyota Terhadap Pariwisata Indonesia

Makassar - Mendukung program Visit Indonesia Year 2009, Toyota turut serta berpartisipasi dalam menghadirkan Trans Studio World Makassar, theme park indoor terbesar di dunia. Toyota bersama Trans Studio menghadirkan wahana wisata keluarga spektakuler yang dapat melengkapi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.

Indonesia telah cukup dikenal dunia internasional dengan pariwisatanya yang tersebar di seluruh nusantara. Wisata alam, wisata rohani, dan wisata budaya telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Melengkapi pilihan wisata di Indonesia, Wahana Wisata indoor terbesar di dunia hadir di gerbang strategis Indonesia timur, Makassar. Toyota mendukung penuh perkembangan wisata di Indonesia, termasuk juga memberikan dukungannya sebagai mitra dalam menghadirkan Trans Studio World di Indonesia.

Berlokasi di Tanjung Bunga, 5 km dari Makassar, gerbang strategis di wilayah Indonesia timur, wahana wisata seluas 24 hektar ini diresmikan pada pukul 09.09, 9 September 2009. Dibagi menjadi Trans Studio Theme Park dan Trans Studio Walk, Trans Studio World dilengkapi dengan restoran, penginapan, marina, serta pusat perbelanjaan. Keunggulan ini diharapkan dapat membuat Pariwisata Indonesia semakin melambung di mata dunia internasional, dan dapat mendukung program promosi pariwisata Visit Indonesia Year yang berkelanjutan.

“Toyota berharap, keikutsertaan Toyota sebagai partner Trans Studio dapat mendukung perkembangan pariwisata di Indonesia, serta memberikan kontribusi terhadap program promosi pariwisata Indonesia, baik pada taraf lokal maupun internasional,” ungkap Johnny Darmawan, Presiden direktur PT. Toyota Astra Motor pada kesempatan berbeda. “Lokasi yang strategis, kelengkapan fasilitas, kreatifitas konsep, dan predikatnya sebagai theme park indoor terbesar di dunia, diharapkan dapat semakin meningkatkan minat masyarakat dunia terhadap wisata Indonesia, mengangkat nama Indonesia dan mendukung program pariwisata bertaraf internasional di Indonesia,” tambahnya.

Dukungan Toyota bagi Trans Studio World hadir di Mini Bumper Corner dan Bumper Car Corner. Sebagai mitra, investasi Toyota senilai hingga total 7 Miliar rupiah diwujudkan melalui unit mini bumper car Toyota Yaris, bumper car Toyota Kijang Innova, serta official shuttle bus guna mendukung operasional dan hiburan edukatif Trans Studio World. Toyota berharap kemitraannya dengan Trans Studio dapat meningkatkan geliat pariwisata di Indonesia, sekaligus bersama-sama mengembangkan wisata keluarga yang berkualitas di Indonesia.

“Dukungan Toyota terhadap Trans Studio World ini diharapkan dapat semakin meningkatkan antusiasme pariwisata di Indonesia, dan memberikan fasilitas wisata lengkap dan menghibur di lokasi yang strategis di Indonesia bagian timur ini, serta semakin mendekatkan brand Toyota Kijang dan Yaris ke hati masyarakat,” tambah Johnny Darmawan.

Minggu, September 06, 2009



Release Date : Rabu, 02 September 2009
Media : AutoCar, at page 62-63, size 2200 mmk
Journalist : Indra Prabowo
Source : Akihiko Otsuka, Chief Engineer Toyota Prius Generasi Ketiga

Dalam beberapa waktu belakangan, kami berkesempatan bertemu tiga pimpinan ahli teknik (chief engineer) Toyota dan Lexus yang menangani produk-produk berbeda. Mereka adalah Kaoru Hosokawa (chief engineer proyek IMV yang meliputi Innova, Fortuner, dan Hilux), Satoru Maruyamano (chief engineer generasi keempat Lexus LS), dan terakhir Akihiko Otsuka (chief engineer Toyota Prius generasi ketiga).

Sosok Otsuka sangat berbeda dengan Hosokawa dan Maruyamano yang kaku, pendiam, sangat sedikit tersenyum, dan straight-to-the-point dalam menjawab setiap pertanyaan. Sosok Otsuka yang kami temui dalam sebuah acara makan malam di Jakarta, satu hari menjelang Indonesian Motor Show (IIMS) 2009 digelarjauh lebih hangat, ramah, dan terbuka. Otsuka boleh dianggap mewakili generasi muda Toyota yang lebih enerjik dan bergairah. Penyuka olahraga memancing ini bergabung ke Toyota Motor Corporation (TMC) sejak 23 tahun silam, mengawali karier di bidang Noise Vibration Development Division yang bertanggungjawab terhadap Supra, Celica dan Carina.

Menurutnya, menjadi orang nomor satu yang mengembangkan Prius merupakan tantangan tersendiri. Pertama, Prius merupakan ikon 'eco car' (mobil ramah lingkungan) terlaris di dunia dengan penjualan lebih dari 1,2 juta unit dan masih terus bertambah. Kedua, "Bahkan brand Prius lebih kuat daripada brand Toyota itu sendiri di Amerika Serikat," kata Otsuka. Lalu, ketiga, dia harus menyerap ide-ide dari ribuan karyawan Toyota yang tergabung dalam suatu mills khusus Prius.

Namun, bagi Otsuka, Prius bukan hal yang asing. Setelah berlabuh di Vehicle Engineering Division Toyota Motor Europe Marketing & Engineering selama empat tahun (1994-1998), alumnus teknik elektro Universitas Ehime ini kembali ke TMC menangani Prius dan Estima Hybrid sebagai asisten chief engineer (1998-2006). Dua tahun lalu drummer kelompok band amatir Z-Zip ini akhirnya mendapat promosi menjadi chief engineer generasi ketiga Prius pada 2007

Berikut petikan wawancara kami dengan Otsuka mengenai Prius buatannya dan pesaing terdekat Toyota.

Mengapa Toyota mempertahankan bentuk hatchback Prius sejak generasi kedua?
Seperti yang kita ketahui, model hatchback lebih aerodinamis ketimbang bentuk sedan seperti generasi pertama Prius. Semakin aerodinamis, maka semakin irit konsumsi bahan bakar suatu mobil. Namun, perubahan bentuk dari sedan ke hatchback tersebut tidak melalui perdebatan yang mudah. Justru sebaliknya. Ketika itu, kami berusaha meyakinkan para petinggi Toyota bahwa pergantian bentuk akan semakin menguatkan citra Prius. Kami sadar bahwa citra Prius sangat kuat, bahkan lebih kuat dibandingkan brand Toyota itu sendiri di Amerika Serikat.

Bagaimana dengan Prius terbaru?
Prius generasi terakhir merupakan penyempurnaan dari pendahulunya. Kami melakukan evaluasi yang lengkap terhadap model sebelumnya, seperti desain, mesin, dan rolling resistance. Koefisien aerodinamika Prius terbaru 0,25. Angka tersebut merupakan yang terbaik, sebelum dikalahkan oleh Mercedes-Benz E-class coupe dengan 0,24. Dasar orang-orang Jerman tidak mau dikalahkan oleh orang-orang Jepang, hahaha...

Apakah Prius terbaru merupakan hash desain internal Toyota?
Desain dimenangkan oleh seorang desainer asal Yunani yang bekerja pada Toyota Europe Design Development

Mana yang lebih menantang, mengembangkan sports car atau mobil hybrid?
Saya merasa lebih menantang mengembangkan mobil hybrid, karena masih banyak aspekyang bisa dikembangkan. Misalkan mereduksi penggunaan sejumlah komponen guna menekan lebih jauh konsumsi bahan bakar dengan menyatukan inverter dengan motor listrik. Khususnya dalam mengembangkan generasi ke-3 Prius, kami harus membuat keputusan terbaik setelah mendapat banyak input dari sekitar 2.200 karyawan Toyota via milis Prius. Ini pekerjaan sangat menantang.

Dan, sebenarnya teknologi hybrid tidak hanya tepat untuk menghemat bahan bakar, tetapi juga sangat cocok untuk dibenamkan ke sports car yang membutuhkan performa responsif untuk berakselerasi awal yang cepat. Dorongan energi listrik yang spontan dari baterai dalam sistem hybrid akan menutupi jeda yang ditimbulkan oleh mesin bakar konvensional.

Hal-hal apa yang paling sulit dilakukan dalam mengembangkan Prius generasi ketiga?
Meningkatkan efisiensi bahan bakar. Seperti yang kita ketahui, Prius generasi sebelumnya terkenal sangat hemat bahan bakar, sementara kami ditugasi untuk lebih menekan konsumsi bahan bakar Prius generasi terakhir. Meningkatkan efisiensi sebesar 10% merupakan pekerjaan tersulit kami (23,3 kpl vs 24,4 kpl).

Tapi, kenapa justru Anda memilih mesin yang lebih besar?
Dalam perhitungan kami, mesin 1,8 liter yang menggantikan 1,5 liter adalah yang paling tepat dengan Prius sekarang. Mesin baru Prius lebih bertenaga dan lebih ekonomis. Performa mesin baru Prius sebanding dengan mobil-mobil bermesin bensin 2,4 liter.

Apakah Toyota hanya berkonsentrasi mengembangkan teknologi hybrid?
Kami belum memutuskan teknologi apa yang menjadi konsentrasi. Toyota akan melihat perkembangan lebih lanjut, dan punya beberapa teknologi terkini, seperti hydrogen dan fuel cell, namun mereka tidak berkembang, sehingga mahal. Secara realitas, teknologi hybrid-lah yang mengalami perkembangan pesat. Kita juga tahu bahwa isyu menipisnya cadangan bahan bakar fosil telah lama sekali didengar, namun buktinya sampai sekarang belum habis. Dan tak seorang pun dapat memastikannya.

Apakah benar Toyota akan meniagakan mobil hybrid ke semua jajaran produknya?
Benar. Toyota berkomitmen menawarkan mobil-mobil hybrid ke seluruh produk-produknya pada tahun 2020. Selama ini, Toyota telah berhasil menjual sekitar 80% mobil-mobil hybrid di dunia. Dengan teknologi hybrid, Toyota telah memangkas emisi karbon hingga 9 juta ton.

Termasuk model-model di Indonesia?
Sangat mungkin. Bisa saja nanti akan ada Toyota Avanza hybrid.

Seperti apakah Prius generasi mendatang?
Seperti arti nama Prius yang berarti "to go before", jadi Prius generasi mendatang harus mendahului produsen-produsen lain dengan teknologi-teknologi yang lebih maju. Prius akan lebih banyak membuang komponen yang tidak berguna dan memanfaatkan energi yang ada seperti matahari.

Produsen mana yang menjadi pesaing terdekat Toyota dalam teknologi hybrid?
Banyak produsen mobil yang menjadi pesaing kami, tetapi Honda adalah pesaing terdekat Toyota. Tetapi, kami tetap percaya diri karena memiliki teknologi yang lebih baik dari Honda. Motor listrik Honda Insight, misalnya, tenaganya lebih kecil dibandingkan tenaga motor listrik Prius.

Apakah Anda yakin produk Anda akan sukses?
Sangat yakin. Prius terbaru jauh lebih baik. Silakan Anda rasakan ketika menjadi penumpang dan pengemudi. Prius terbaru lebih nyaman dan fun to drive. Desainnya lebih bergaya sehingga tidak hanya menarik para konsumen tua yang menggemarinya selama ini. Kami akan mendapatkan lebih banyak lagi konsumen generasi muda.

Menurut Anda, desain mobil yang cantik itu seperti apa?
Jika dia terlihat cantik dan seksi dari setiap sudut. Mobil-mobil Ferrari, contohnya.

Apakah Anda senang mengemudi mobil?
Ya, saya sangat senang mengemudi. Saya, bahkan pernah memacu Toyota Supra saya hingga 300 kpj di autobahn (jalan tol di Jerman). Sayangnya, saya tidak bisa melakukannya lagi di Jepang karena banyak pembatasan kecepatan. Paling-paling saya menambah kencang sedikit, sedikit, sedikit, hahaha...