Kamis, Agustus 20, 2009

Prius dan iQ: Greenest Car Jerman

Dua model Toyota sekaligus terpilih sebagai mobil paling hijau di Jerman sekaligus membuktikan teknologi hybrid menjadi pilihan paling masuk akal untuk berkendara yang ramah lingkungan. Toyota Prius menduduki posisi paling atas berdasarkan daftar tahunan yang dirilis VCD Automobile Club, Jerman. Di bawahnya, si mungil Toyota iQ baru Honda Insight.

VCD Automobile Club sudah merilis daftar ini selama 20 tahun dan setiap tahun menilai 300 model berbeda. Yang di ukur, konsumsi bahan bakar yang dipakai dan emisi yang dilepaskan untuk setiap kilometer pengendaraan. Plus, mereka juga mengukur seberapa senyap mobil ini.

Gerd Lottsiepen, jurubicara VCD Automobile Club menjelaskan,”Mobil-mobil itu menggunakan mesin bensin dan motor listrik. Mereka juga sangat senyap. Ini faktor penting untuk mengamankan posisi teratas dalam daftar mobil-mobil paling ramah lingkungan.”

Kemenangan ini akan membantu Toyota melakukan penetrasi teknologi hybrid di Eropa, kawasan yang lebih memilih diesel daripada hybrid. Di Eropa, dominasi mobil bermesin diesel sangat dominan karena dianggap lebih ramah lingkungan dan lebih ekonomis dibandingkan mesin bensin.

Toyota kini melakukan upaya serius untuk mengkampanyekan mobil hybrid di kawasan Eropa sekaligus mengedukasi konsumen bahwa mobil hybrid lebih ramah dibandingkan mobil diesel paling irit sekalipun. Hal itu terungkap lewat pengujian yang dilakukan Toyota Inggris. Mereka membandingkan konsumsi bahan bakar serta emisi Toyota Prius terbaru dengan mobil-mobil bermesin diesel tercanggih di Eropa. Hasilnya, Prius lebih baik.

Rabu, Agustus 19, 2009

IIMS 2009 - Prius Hybrid Sabet Dua Penghargaan

Release Date : Sabtu, 08 Agustus 2009
Media : Investor Daily, at page 22, size 2415 mmk
Journalist : Eman Sanusi

Kehadiran New Toyota Prius Hybrid di ajang 17th Indonesia International Motor Show (IIMS) 2009 ternyata benar-benar fenomenal. Terbukti dari event pameran otomotif terbesar di Tanah Air tersebut, mobil ramah lingkungan keluaran Toyota tersebut mampu menyabet dua penghargaan sekaligus.

Kedua penghargaan yang diperoleh mobil hibrid itu dari IIMS 2009 adalah Car of The Year (COTY) 2009 versi Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) dan Mobil Favorit Pilihan Pengunjung.

Dari hasil polling 25 orang juri yang merupakan wartawan otomotif nasional, Prius Hybrid yang di Indonesia dipasarkan oleh PT Toyota Astra Motos (TAM) meraih nilai 101 poin, mengungguli Honda Freed dan Mitsubishi Pajero Sport yang masing-masing hanya mengantungi nilai 93 poin dan 83 poin.

Sementara penghargaan Mobil Favorit Pilihan Pengunjung dilaksanakan oleh PT Dyandra Promosindo selaku penyelenggara IIMS 2009. Dalam penghargaan itu, Prius Hybrid dipilih oleh 2.501 pengunjung dengan persentase suara sebanyak 11,84%.

New Prius Hybrid resmi dipasarkan oleh Toyota Motors sejak pertengahan Mei 2009 lalu, dan saat ini sedikitnya 80.000 unit telah dipesan oleh pembeli di negara itu.

Prius Hybrid generasi terbaru tersebut diklaim lebih efisien bahan bakar dan lebih ramah lingkungan. Berdasarkan siklus uji terbaru JC08 dari MLIT, New Prius memiliki efisiensi bahan bakar 32,6 km/liter dengan emisi C02 71 g/km. Ini berarti New Prius sudah memenuhi standar nasional Jepang 2015.

Emisi nitrogen oksida dan hidrokarbon nonmetana juga turun, hingga level 75% di bawah standar 2005 berdasarkan sistem MLIT yang merupakan standar paling ketat di Jepang saat ini untuk emisi gas buang kendaraan. Berdasarkan hasil pengujian itu, New Prius berhak mendapat keringanan pajak untuk mobil ramah lingkungan.

Bukan cuma itu, seperti dilansir astraworld.com, baru-baru ini, New Toyota Prius juga telah dilengkapi dengan perangkat keselamatan yang selama ini hanya digunakan di mobil-mobil Lexus, yaitu Dynamic Radar Cruise Control (DRCC) dan Pre-Crash.

Dynamic Radar Cruise Control merupakan sistem keselamatan yang bekerja menggunakan sistem radar, terutama untuk mendeteksi lalu lintas yang terdapat di depan mobil.

Jika lalu lintas kendaraan yang berada di depan mobil melambat, radar akan mendeteksi terjadinya perubahan kecepatan dan jarak. Sistem lalu memerintahkan Prius untuk memperlambat jalan agar tetap berada pada jarak aman.

Tapi, ketika mobil di depan berakselerasi lagi, atau menepi dan jalan di depan kosong, sistem akan memerintahkan Prius kembali ke kecepatan jelajah yang sudah di set sebelumnya.

Dalam situasi itu, untuk mengerem atau berakselerasi, pengemudi tidak perlu menekan pedal apa pun. Satu-satunya kondisi intervensi pengemudi diperlukan, jika mobil membutuhkan pengereman kuat yang tidak bisa dilakukan sistem. Dalam kondisi tersebut, mobil akan membunyikan alarm untuk memberi peringatan kepada pengemudi untuk menginjak pedal rem.

Sementara Pre-Crash juga disebut-sebut menggunakan radar guna mengawasi benda-benda yang mendekat pada mobil. Benda tersebut kemudian dikalkulasi bersama kecepatan dan sudut mobil untuk menentukan apakah bakal terjadi benturan atau tidak.

Bila Prius diprediksi akan membentur sesuatu, alarm berbunyi dan sistem pengereman siap menghentikan mobil ketika pedal rem disentuh.

Tapi jika ternyata kecelakaan tak terhindarkan, Pre-Crash secara otomatis akan mengencangkan sabuk pengaman kursi depan. Dan sabuk pengaman juga akan mengencang saat pengereman kuat dan saat vehicle stability system mendeteksi mobil tidak terkontrol.

Untuk pasar dalam negeri, TAM telah menetapkan harga on the road (OTR) wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sebesar Rp 585 juta.

Kelak, Baterai Toyota Berkapasitas 10 Kali Lipat

Toyota Motor Corp. bersama Universitas Tohoku berhasil mengembangkan teknologi baru yang akan meningkatkan kapasitas penyimpanan baterai Lithium-ion generasi mendatang secara signifikan.. Sekaligus membuka jalan bagi pengembangan mobil listrik yang lebih praktis.

Tidak banyak detail teknis yang di sampaikan, hanya disebutkan ada penyempurnaan pada proses produksi kristal tunggal lithium kobalt oksida, seperti yang diungkapkan juru bicara Toyota, Paul Nolasco. Toyota juga belum menyebutkan berapa besar peningkatan daya simpannya.

Secara teoritis, menurut koran Nikkei, penyempurnaan di sisi ini bisa meningkatkan kapasitas penyimpanan hingga 10 kali lipat dibandingkan yang sekarang. Bila ini benar-benar terwujud, jarak jelajah mobil-mobil listrik Toyota bisa mencapai 1600 km untuk setiap kali re-charge.

Dengan kapasitas penyimpanan energi listrik yang ditingkatkan, baterai generasi mendatang ini bisa dibuat lebih ringan dan dimensinya lebih kecil dari baterai lithium-ion saat ini.

Toyota belum menetapkan kapan baterai ini diaplikasikan di mobil produksi massal. Yang jelas, Toyota beberapa kali menegaskan, produksi massal mobil listrik dan plug-in hybrid menunggu teknologi baterai lebih layak. Bila teknologi ini memenuhi standar yang diharapkan Toyota, bisa jadi sudah dipasarkan pertengahan dekade mendatang.

Baterai lithium-ion dianggap sebagai kunci untuk pengembangan mobil listrik secara massal. Baterai ini lebih ringan dan daya simpan listriknya lebih besar dari baterai nikel metal hidrida yang dipakai di mobil-mobil hybrid Toyota.

Sampai saat ini, Toyota menilai baterai lithium ion masih kurang kuat untuk memberi jarak tempuh yang cukup bagi mobil listrik.

Katoda-katoda baterai lithium-ion Toyota saat ini terbuat dari rangkaian kristal (polikristal) lithium kobalt oksida yang dihubungkan dengan grafit. Dengan menggunakan kristal tunggal, Toyota bisa menggunakan lebih sedikit grafit dan menciptakan lebih banyak ruang untuk penyimpanan lithium-ion yang bisa menciptakan arus listrik.

Senin, Agustus 17, 2009

Penjualan Prius Australia Pecahkan Rekor


Australia – Sambutan masyarakat dunia terhadap kehadiran Toyota Prius generasi ketiga sungguh luar biasa. Tidak hanya daratan Amerika, Eropa dan Jepang, di Benua Kangguru juga demikian.

Dari pantauan hasil penjualan Juli 2009, Toyota Prius mencatatkan 446 unit. Jumlah ini lebih besar 60 unit dibandingkan penjualan Prius tertinggi pada Mei 2007 di Australia, yang ketika itu masih generasi kedua.

Dengan semakin bertambahnya pecinta otomotif Australia untuk membeli dan memakai Toyota Prius, semakin membuktikan bahwa mobil hybrid berpenggerak bensin dan generator listrik ini memang yang terbaik. Padahal selama Juli 2009, praktis waktu penjualan Prius hanya 10 hari. Pasalnya Prius generasi ketiga sendiri baru diluncurkan di Australia pada 20 Juli 2009.

Artinya selama sehari Prius terjual rata-rata 44 unit di Australia. Sungguh pencapaian yang luar biasa.

“Sukses Prius merupakan refleksi peningkatan kepercayaan dan popularitas produk ini di masyarakat. Prius terbukti sebagai kendaraan yang sangat ramah lingkungan dan ini menjadi nilai lebih bagi pemiliknya,” kata Mr Buttner, Toyota Australia's senior executive director of sales and marketing.

Buttner menambahkan konsumen Toyota Prius rata-rata sangat kagum akan performanya, kabinnya yang lapang dan penambahan beberapa fitur pintar yang memanjakan penumpangnya. Suatu ketika dia bertanya kepada konsumennya kira-kira adakah yang kurang pada Toyota Prius.

“Saat ditanya apa yang perlu diperbaharui pada Prius mendatang? Konsumennya menjawab mereka ingin teknologi di Prius ditambah dengan solar panel di atapnya,” imbuh Buttner yang tak menyangka konsumen di negaranya sangat antusias dan peduli ingin menjadikan Toyota Prius lebih baik lagi.

Hingga kini total penjualan Toyota Prius di seluruh dunia telah mencapai 1,33 juta unit. Australia menyumbangkan penjualan hingga 13.300 unit. Di Jepang, Prius pun mencatatkan rekor penjualan tertinggi di Mei 2009 lalu dengan mencapai 10.915 unit dan bertambah menjadi 22.292 unit pada Juni 2009. (*)