Minggu, November 14, 2010

Release Date : Kamis, 11 November 2010
Media : Otomotif, at page 23, size 1025 mmk
Journalist : Anton

Turun berlaga dalam sebuah kontes audio kategori SQ (Sound Quality), bukan cuma dituntut kepiawaian sang instalatur semata, namun mental si pemilik mobil itu sendiri juga mesti berani. Artinya, mampu menghadapi kondisi apapun, baik jika kalah maupun menang.

Sepertinya mental dan kepiawaian setting sistem audio sudah dimiliki Ayang Tata, instalatur sekaligus pemilik Toyota Alphard tipe V ini, kala berlaga di kontes audio pada gelaran Accelera Auto Contest 2010 di Pekanbaru, Riau, beberapa waktu lalu.

Terbukti dengan keberanian Ayang, sapaan pria asal Rantau Prapat, Sumut ini, untuk meladeni semua kelas yang tersedia. "Awalnya saya cuma niat turun di kelas SQ 15 juta Open. Karena menang di kategori ini, juri menantang saya untuk naik kelas ke tingkat yang lebih profesional, SQ 30 juta. Di kelas ini juga dapat juara, sekalian aja saya turunkan di kelas jawara, SQ 60 juta," tuturnya dengan nada merendah.

Pasti ada yang spesial dari tata suara di kabin MPV premium lansiran Toyota Motor Corporation itu. Benar saja, saat OTOMOTIF melakukan sesi tes dengar, aura sound quality kental terasa.

Terlihat dari penataan speaker di kabin depan, yang menganut sistem 3-way, pakai produk Scanspeak ring radiator series. Satu lagi yang bikin kesan enggak biasa, yaitu head unit bawaan MPV lux ini digantikan Alpine IVA-W202E sebagai driver utamanya.

Untuk unsur musikalitasnya sendiri, hampir bisa dikatakan mendekati sempurna. Pasalnya tingkat akustik kabin sebuah mobil tidak sesempurna pada sebuah ruangan di rumah atau gedung, meski sudah diberi berlapis-lapis peredam mahal sekalipun.

Meski begitu, efek megah sangat jelas terdengar sampai di kabin belakang. Padahal Alphard 2006 ini bukan versi yang standarnya sudah dibekali speaker full-range pada plafon maupun panel bodi, seperti yang terdapat pada versi terbaru. Anton

Release Date : Selasa, 09 November 2010
Media : MobilMotor, at page 48-53, size 4950 mmk
Journalist : Heradiranto

Semua tahu kalau Toyota Corolla Altis adalah penguasa di segmen ini yang di jabat secara bergantian denagn Honda Civic. Namun, fakta itu tidak menyurutkan langkah Chevrolet Cruze untuk mencoba peruntungan.

Rasanya bosan juga dari tahun ke tahun hanya melihat kompetisi antara Toyota Corolla Altis melawan Honda Civic di segmen sedan medium. Memang, belakangan ada perlawananwalau sekadarnyayang dilancarkan oleh Ford Focus, Mazda3, dan tak ketinggalan sobat lama Mitsubishi Lancer. Hasil akhirnya, sulit membantah fakta bahwa tak mudah menggeser peta persaingan dari kedua' merek tadi. Beruntung, pada ICOTY 2010 hadir gairah baru dari negeri Paman Sam, Chevrolet Cruze.

Sejatinya, Chevrolet Cruze hadir untuk membuktikan bahwa Paman Sam sebagai salah satu mazhab otomotif dunia mampu menciptakan produk andalan yang kompetitif di pasar global. Walau harus diakui, pabrikan otomotif Paman Sam sedikit tertinggal dibanding para kompetitor. Maka Chevrolet melakukan kebijakan global di sektor desain dan rekayasa teknologi untuk Cruze.

Sebaliknya, Toyota Corolla Altis adalah kisah sukses yang telah menjadi legenda selama puluhan tahun. Dan dibanding rangkaian generasi sebelumnya, Corolla Altis tampil semakin dinamis dan berjiwa muda. Tentunya tanpa mengorbankan unsur elegan dan kenyamanan yang menjadi ciri khas sejak lama. Mari kita lihat, apakah kesegaran baru Chevrolet Cruze mampu menggoyahkan dominasi Toyota Corolla Altis?

Tampil Beda
Kehadiran Chevrolet Cruze di Indonesia meniupkan kesegaran baru di segmen sedan medium yang selama ini didominasi Honda dan Toyota.

Selain menyandang status pemain baru, Cruze juga menawarkan penampilan dan desain yang cukup menarik. Chevrolet memadukan platform GM Delta II dengan sentuhan desain GM Daewoo dan rekayasa teknologi Opel yang lalu disempurnakan sesuai kebutuhan.

Anda bisa melihat gril kontemporer yang menjadi ciri khas Chevy dan tarikan tegas garis bodi yang menampilkan cita rasa khas Amerika. Tak lupa garis atap yang landai dan rendah sehingga menyiratkan nuansa elegan dan unik. Desain fascia belakang, pilar C landai dan bagasi kompak mencirikan kupe.

Secara keseluruhan, Cruze menjual nuansa Amerika yang sangat kental melalui sentuhan retro dengan panel instrumen bergaya klasik plus krom dipadu setir modern. Begitu pula desain dasbor berkarakter sporti dan maskulin dengan tampilan bergaya robotik yang sangat macho. Sayangnya, paduan warna merah bata pada bagian atas dasbor menyilaukan mata di siang hari.

Di sisi lain, busa kursi depan yang melengkung membuat penumpang depan merasa kurang nyaman. Sedangkan busa kursi belakang yang tipis menyebabkan pantat penumpang langsung menghantam dasar kursi.

Begitu pula peredaman suspensi yang terasa keras dan vibrasi bodi yang mengurangi kenyamanan penumpang saat Cruze melalui jalan-jalan yang tidak mulus. Beruntung, Cruze memanjakan pengemudi dengan visibilitas belakang yang cukup impresif. Jujur saja, nilai minus yang telah disebut di atas mengurangi nilai kompetitif Cruze secara keseluruhan.

Saat ini, Chevrolet Cruze memang belum menjadi yang terbaik di kelasnya. Namun industri otomotif Amerika Serikat terkenal tahan banting dan cepat belajar. Tunggu beberapa tahun lagi sampai..."I'll be back" (Arnold Schwarzenegger dalam The Terminator 1984).

Harga Sebuah Kemapanan
Varian tertinggi dalam keluarga besar Corolla Altis ini sangat cocok menegaskan kemapanan merek Toyota dalam bisnis otomotif Indonesia. Tampilannya serupa saudara-saudaranya, tetapi dibedakanoleh serangkaian fitur seperti setir multifungsi, beragam aksesoris dan pelek sporti.

Kali ini Toyota mencoba memadukan nuansa elegan, mewah dan sporti untuk Corolla Altis. Hasilnya, menurut penilaian dewan juri, aspek elegan Corolla Altis terlihat mulai fascia depan hingga wilayah belakang. Sedangkan urusan mewah tercermin melalui pemilihan warna dan kelengkapan dalam kabin. Unsur sporti? Setir dengan bagian bawah rata, paddle shift, dan Dual VVT-i.

Aspek menonjol dari Corolla Altis terfokus di sektor fungsionalitas dan sistem kontrol yang memang dirancang untuk memanjakan pemakainya secara optimal. Tak lupa, aspek kenyamanan berupa peredaman suspensi yang lembut walau agak mengorbankan stabilitas yang ditandai gejala body roll. Sayang, ada hal yang mengurangi keindahan karena ada salah satu panel trim pintu yang tampil beda dibanding yang lain.

Hasil pengujian secara terukur menunjukkan mesin Corolla Altis 2,0-liter unggul performa berkat dukungan teknologi Dual VVT-i. Hal itu terbukti melalui catatan waktu 11,7 detik untuk akselerasi 0-100 km/jam.

Di sisi lain ada fitur indikator Eco Drive yang bekerja hingga 3.000 rpm agar pengemudi dapat menyesuaikan gaya mengemudi sehingga lebih efisien.

Transmisi CVT 1-speed menghasilkan perpindahan gigi yang halus dan lembut, apalagi tersedia fitur paddle shift yang bisa langsung 'dimainkan'. Yang menarik, transmisi pintar ini juga mampu melayani pengemudi dengan karakter cepat.

Tak salah lagi jika dewan juri ICOTY 2010 menilai segenap kelebihan tersebut menjadikan Toyota Corolla Altis mampu mempertahankan kemapanan. Dan sekaligus memperpanjang perbedaan jarak dengan para kompetitor sekelas.