Selasa, Oktober 07, 2008

Bea Balik Nama Kendaraan Naik Jadi 20%Wahyu Daniel, Wahyu Daniel - detikFinance

Jakarta - Pemerintah dan DPR sepakat untuk menaikkan tarif maksimal Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) menjadi 20% di dalam RUU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Kebijakan ini dilakukan untuk menjadi instrumen fiskal untuk membatasi jumlah kendaraan bermotor.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Pansus RUU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) Harry Azhar Azis ketika dihubungi wartawan, di Jakarta, Jumat (19/9/2008)."Tarif maksimal BBNKB naik dari tarif saat ini sebesar 10% menjadi 20% dari harga jual kendaraan bermotor untuk pembelian pertama kali. Sementara tarif BBNKB untuk mobil bekas hanya dikenakan tarif sebesar 1% dari harga jual kendaraan bermotor," tuturnya.Meski demikian, Harry mengatakan karena BBNKB merupakan wilayah pajak daerah, maka besaran BBNKB di tiap daerah akan tergantung dari peraturan derah (perda) masing-masing."Pemda diberi kewenangan untuk penetapan tarif BBNKB antara 0% sampai maksimal 20% tergantung kepadatan kendaraan bermotor di daerahnya. Dan dengan demikian, tarif BBNKB di tiap daerah bisa berbeda-beda," jelasnya.
Harry mengatakan pajak provinsi BBNKB ditetapkan dengan pola tarif tunggal maksimal 20 persen untuk penyerahan pertama dan 1 persen untuk penyerahan berikutnya. "Jadi kalau saya beli mobil baru Rp 100 juta,jadi Rp 120 juta ditambah BBNKB,'' ujarnya.Diakuinya, kebijakan baru ini dapat mengakibatkan penjualan mobil bekas bisa lebih marak dibanding mobil baru, sehingga pada gilirannya menghambat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
"Kalau Jakarta, jika ingin menekan penjualan kendaraan supayakemacetan bisa berkurang, pemda DKI Jakarta bisa menerapkan tarif maksimum BBNKB sebesar 20 persen," ujarnya.Kenaikkan tarif BBNKB juga diterapkan guna memberikan diskresi bagi pemprov yang sudah mengalami kemacetan. Sedangkan Pemda yang wilayahnya masih lengang kendaraan dapat menerapkan tarif BBNKB yang rendah.(dnl/dnl)

Minggu, Oktober 05, 2008


Tempat Jiwa Toyota Bersemayam



Nama besar Toyota gemilang di tingkat global, jaringan bisnisnya menggurita ke 170 negara di dunia.Tapi jiwanya tetap berada di Jepang, disebuah kota di Aichi Prefektur.Namanya Toyota City.


Toyota City, sebuah company town dengan 400,000 penduduk di pinggiran kota industri Nagoya. Disinilah ‘jiwa’ Toyota bersemayam menggerakkan seluruh jaringan bisnis global. Karyawan Toyota dari seluruh dunia datang ke sini untuk memahami dan mengamalkan ‘Toyota Way’. Filosofi ini sudah nyaris seperti agama bagi orang-orang Toyota.Nilai-nilai yang terkandung did dalam Toyota Way termasuk perbaikan diri terus menerus (kaizen) dan takut berpuas diri. Ketaatan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Toyota Way jadi alasan dibalik konsistensi Toyota terus berada di posisi terhormat.


Museum Toyota di Nagoya penuh aura rendah hati. Tiga pajangan pertama yang dipamerkan pada pengunjung adalah alat pintal abad 19. Ini untuk mengingatkan semua orang bahwa akar perusahaan Toyota adalah perusahaan pembuat alat pintal. Selain itu, seperti kata petugas museum, benda-benda itu merupakan bagian dari tradisi Jepang yang disebut, monozukuri.


Penuh semangat dia menjelaskan, Monozukuri simbol dari kenikmatan melakukan proses terus-terus menyempurnakan sebuah produk hingga sesempurna mungkin. “Itu adalah kata paling tepat untuk menggambarkan seperti apa Toyota itu,” kata Yoshimi Inaba, senior managing director Toyota.


Tidak melupakan sejarah membantu Toyota tetap fokus ketika perusahaan Jepang lainnya kehilangan arah. Toyota juga berhasil merawat standar kualitas tinggi di 170 negara, 51 fasilitas produksi di 26 negara.Bertahun-tahun, fasilitas perakitan Toyota meng-copy Motomachi Factory di Toyota City, dimana sense of teamwork dari 3600 pekerja-nya sangat luarbiasa.


Pabrik ini dihiasi dengan foto-foto tim olahraga perusahaan. Slogan-slogan yang ditulis sendiri oleh karyawan bergantungan di langit-langit. Setiap tim produksi punya cheery melody masing-masing yang dibunyikan saat karyawan butuh perhatian menejemen. Setiap pekerja berhak menarik kabel untuk menghentikan jalur produksi kapan saja. Untuk menghemat waktu, pekerja mengambil komponen dari trolley yang bergerak seiring jalur perakitan. Inilah salah satu inovasi yang diusulkan karyawan sendiri. Toyota mengimplementasikan 90% dari 540,000 ide yang disampaikan karyawannya setiap tahun.


Ketaatan terhadap ‘kaizen’ atau ‘penyempurnaan terus menerus’ jadi kunci sukses Toyota. Nilai-nilai itu direvitalisasi jadi slogan ‘Beat Toyota’ oleh mantan chairman Toyota, Hiroshi Okuda. “Semangat kami, ‘OK, jadi kita sudah menghasilkan miliar. Mengapa tidak mencoba menghasilkan miliar,” tukas Inaba.


Sukses Toyota membuatnya jadi pilihan utama sarjana-sarjana dari perguruan tinggi terbaik di seluruh dunia. Ketika mereka akhirnya lolos seleksi dan menjadi bagian dari Toyota, bukan pesta yang akan mereka nikmati tapi kerja keras. Simak saja apa yang dipesankan President Toyota, Fujio Cho.Didepan 1,700 karyawan baru –dalam upacara tradisional khas Jepang-, Cho memilih bicara tentang menguatnya daya saing perusahaan-perusahaan Korea Selatan dan China. “Bila kita berhenti sejenak dan rileks, segera saja kita akan menghadapai ancaman di depan mata yang menentukan kemampuan bertahan kita sebagai perusahaan,” wanti-wantinya. Dia melupakan data-data statistik tentang sukses TMC termasuk juga rekor pertumbuhan produksi Toyota di luar Jepang dalam 13 tahun terakhir.


Tidak bisa dipungkiri, rival terbesar Toyota saat ini adalah dirinya sendiri. Toyota tidak peduli apakah sudah jadi nomer satu di dunia mengalahkan GM atau tidak. Atau sudah nomer satu di USA. Tidak.. Bagi Toyota pekerjaan besar adalah berbuat lebih baik dari kemarin.


Saat ini Toyota menargetkan menjadi perusahaan otomotif pertama dalam sejarah yang bisa menjual lebih dari 10 juta mobil pertahun. Tahun lalu Toyota sudah menjual lebih dari 9 juta unit pertahun di seluruh dunia.





Ekspansi Di China Makin Kencang

Toyota Motor Corp. terus melakukan ekspansi di China. Sejak awal tahun ini saja, perusahaan otomotif terbesar di dunia ini sudah mendirikan tiga pabrik baru di China. Yang terakhir, 5 Juli lalu, yaitu pabrik baru Sichuan FAW Toyota Motor Co. mulai dibangun, seperti dilaporkan China Business News, Senin (7/7).

Dengan investasi 3,6 miliar Yuan (US$ 525 juta), proses konstruksi pabrik baru akan selesai pada paruh pertama 2010. Dengan beroperasinya pabrik baru itu, kapasitas produksi tahunan Sichuan FAW Toyota meningkat jadi 30.000 unit dari 13.000 saat ini.

“Kapasitas produksi pabrik sekarang tidak dapat memenuhi permintaan konsumen, dan ekspansi ini sudah disiapkan sejak tahun lalu,” kata Haruaki Hoshino, GM Sichuan FAW Toyota. “Pabrik baru ini tetap diutamakan memproduksi Coaster dan Land Cruiser Prado.”

“Dari 30.000 unit yang diproduksi nanti, sekitar 5.000 unit adalah Coaster dan sisanya Land Cruiser Prado,” kata Liu Jurong, deputy GM Sichuan FAW Toyota.

Mei lalu, Tianjin FAW Toyota mengumumkan investasi 1,5 miliar Yuan untuk menambah kapasitas produksi tahunan pabrik kedua menjadi 150.000 unit dari 100.000 unit saat ini. Tidak lama setelah itu, Guangzhou Toyota juga mengumumkan menambah jalur produksi kedua pada pertengahan 2009 untuk menambah produksi menjadi 320.000 unit dari 200.000 saat ini.

Ketika penjualan pickup dan SUV Toyota terus tertekan di USA, penjualan Toyota di China, Russia dan negara-negara lain terus tumbuh pesat.

Teknologi Active Noise Control Lengkapi Mobil Hybrid

Tidak ada yang meragukan soal efisiensi bahan bakar Toyota Crown Hybrid. Sedan mewah ini menggabungkan kenyamanan sedan kelas atas dengan efisiensi luarbiasa dari mobil hybrid. Tapi mobil ini tidak luput dari problem.

Menggunakan teknologi hybrid seperti yang dipakai Lexus GS Hybrid, Toyota melakukan sedikit modifikasi mengejar efisiensi lebih tinggi lagi. Ternyata efek sampingnya, deru mesin bertambah tinggi.

Cara konvensional untuk mengatasi deru mesin yang masuk ke kabin adalah menambah insulator suara untuk membentengi kabin. Dan Toyota terkenal jago membuat mobil-mobil yang sangat senyap, seperti pada model-model Lexus maupun sedan-sedan kelas atas Toyota lainnya. Tapi Toyota tidak berhenti di situ saja. Para insinyur Toyota mengembangkan sistem baru yang disebut Active Noise Control.

Toyota Crown HybridActive Noise Control menggunakan tiga microphone yang dipasang di langit-langit mobil untuk mendeteksi deru mesin dan kemudian membangkitkan sinyal-sinyal dengan fase gelombang berlawanan (antiphase) dari tiga speaker. Dua speaker masing-masing di pintu depan kiri dan kanan, lainnya dari subwoofer dibelakang.

Sinyal gelombang antiphase ini menabrak gelombang suara dari mesin dan keduanya saling memusnahkan. Hasilnya, dengan sistem ini deru mesin yang masuk ke kabin berkurang 5 – 8 dB. Yang dirasakan penumpang, kabin bertambah senyap.

Prinsip kerja Active Noise Control memang mirip noise-canceling pada ponsel, tapi tidak sesederhana itu. Sistem akustik interior mobil membuat aplikasi prinsip itu tidak mudah. Tidak seperti ponsel, sistem dalam mobil tidak hanya berkaitan dengan noise yang ditimbulkan mesin dan system pemusnahnya, tapi juga gema yang memantul dari dinding interior mobil. Siasat Toyota terhadap kesulitan itu, merancang sistem yang memusnahkan gelombang mesin yang berada di sekitar kepala atau di ketinggian telinga penumpang.

Active Noise Control SystemUntuk sampai pada hasil rancang seperti itu, banyak data dikumpulkan Toyota, seperti jarak antara microphone dan kepala penumpang, jarak antara masing-masing speaker dengan kepala penumpang dan bentuk interior mobil.

Sistem ini akan selalu bekerja ketika mobil berjalan dan tidak bisa di on/off secara manual. Sistem ini juga tidak mengganggu suara musik di mobil.

Toyota Crown Hybrid juga dilengkapi dengan Night View untuk membantu pengemudi melihat lebih ‘jauh’ di kegelapan malam. Fitur lainnya adalah VDIM yang membantu pengemudi tetap stabil di jalurnya.


Mencoba Toyota IQ

Kiprah Toyota di Eropa masih cukup menantang. Toyota terus berupaya merebut hati konsumen benua itu. Dengan mempelajari tren yang berkembang di masyarakat -mobil irit bahan bakar, emisi CO2 rendah, dan dimensi ringkas- Toyota memberi tawaran baru, Toyota iQ. Sejak versi konsepnya muncul tahun 2007 di pameran mobil Frankfurt, iQ terus mengusik rasa ingin tahu orang.
Bagaimana mungkin mobil sekecil itu mengakomodasi empat orang?
Bagaimana tingkat keamanannya?
Apa yang terjadi bila mobil semungil itu tabrakan frontal?
Apakah cukup nyaman berada dikabinnya?
Dan banyak lagi. Toyota menyiapkan Toyota iQ untuk pasar Eropa dan Jepang. Mobil ini jadi kendaraan empat orang paling kecil di dunia. Inilah jawaban Jepang untuk Fiat 500, Smart ForTwo dan Volkswagen Up! Toyota iQ“Tapi Toyota iQ bukan Smart ForTwo versi empat kursi,” tegas chief engineer Toyota iQ, Hiroki Nakajima. “Untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan, dibutuhkan perubahan radikal vehicle packaging. Kami perlu membuat terobosan, yang berbeda dari anggapan tradisonal bahwa mobil kecil itu serba pas-pasan.”
Bagian tersulit ===============
Koichi Suga, kepala R&D tim disain menjelaskan bagian tersulit untuk merancang mobil yang panjangnya kurang dari 3 meter itu. “Setiap kali kami ingin menyempurnakan mobil ini, memperbaiki handling dan safety-nya,ujung-ujungnya justru mobil jadi lebih panjang,” katanya.
Itu jadi tugas para insinyur Toyota untuk menciptakan terobosan teknis. Yang pertama mereka lakukan adalah menciptakan differential berukuran kecil untuk mobil berpenggerak roda depan ini. Differential baru ini membuat interior iQ lebih panjang 4 inch dibandingkan Yaris. Lalu ditambah penyetelan sudut suspensi belakang yang radikal. Terobosan lainnya adalah tangki bahan bakar berbentuk pipih yang dipasang di kursi belakang, dashboard asimetris , dan kursi-kursinya lebih tipis. Bahkan ukuran AC 20% lebih kecil. Menjelang diluncurkan versi produksi di 2008 Paris Auto Show, 2 Oktober mendatang, Toyota mengajak sejumlah media internasional untuk mencoba versi pra-produksi di Jepang, diantaranya adalah Edmunds.com, situs otomotif bergengsi USA.
Toyota iQ9 kantong udara ========================
Meski berukuran mikro, iQ menyimpan sembilan airbags termasuk airbag untuk lutut pengemudi. Juga airbag yang tertanam di kursi, dibawah paha penumpang untuk mencegah penumpang melorot dari seatbelt pada benturan frontal dan tirai airbag untuk penumpang belakang. Meskipun ukurannya kecil, Edmuns memperkirakan iQ bisa mendapat bintang lima pada uji tabrak EuroNCAP (European New Car Assessment Program). Di Eropa, Toyota iQ hadir dengan pilihan mesin 1.0 liter tiga silinder segaris dengan transmisi 5MT atau diesel 1.4 liter 4 silinder turbo dengan 6MT. Pertengahan 2009, disusul varian ketiga 1.3 liter 4 silinder dengan VVT-i yang dipasangkan dengan transmisi 6MT atau CVT. Sedangkan di Jepang akan mendapat varian 1.0 liter 3 silinder yang dipasangkan dengan CVT.
Dibalik kemudi ==============
Menurut Edmunds, yang mencoba versi 1.0 liter CVT, mesin sangat halus, CVT responsive, tapi sedikit berisik. Akselerasinya sesuai dengan ukuran mesinnya, lebih dari 14 detik untuk mencapai 100 km/jam. Menurut Edmunds, dimensi mikro Toyota iQ tidak berarti kabin sempit. Versi pra-produksi yang di uji coba diakui terasa lapang, bahkan untuk ukuran orang Kaukasian. Jarak antara mata melintasi bagian atas dashboard hingga ke kaca depan yang relatif panjang, memperkuat kesan lega. Kualitas interior dan material yang dipakai sangat baik, terutama center console. Kursi-kursinya sangat nyaman dengan pembungkus kain atau dikombinasikan dengan kulit. Karena dashboard asimetris, kursi penumpang depan bisa digeser lebih maju. Jadi penumpanga belakang tetap mendapat kursi yang lapangan. Tentu saja ruang dibelakang pengemudi lebih sempit dan biasayang dipakai untuk anak kecil atau barang belanjaan. Toyota iQ akan dipasarkan di Jepang pertengahan Oktober dan di Eropa beberapa bulan kemudian.
* sumber Toyota.co.id