Kamis, Juli 23, 2009

Optimisme Yoshi Inaba
Yoshi Inaba dikenang karena suksesnya mendongkrak pangsa pasar Toyota di Amerika Utara. Kini dia kembali dikirim untuk memimpin Toyota North Amerika.

Pasar Amerika Utara menjadi pasar terpenting Toyota, dimana profit terbesar dihasilkan. Akio Toyoda, CEO baru Toyota ingin posisi Toyota segera pulih. Dia yakin Inaba mampu membawa Toyota kembali ke jalurnya selama ini.

Yoshi Inaba percaya Toyota bisa pulih dengan cara memangkas rantai birokrasi yang panjang dan fokus pada cara-cara membuat keputusan lebih cepat. Selain itu Toyota akan lebih dekat lagi ke konsumennya.

Inaba, yang berjasa mendongkrak market share Toyota secara signifikan sejak pertengahan hingga akhir dekade 90, melihat tanda-tanda Toyota bisa meraup profit tahun depan. Tahun ini, Toyota gagal meraih laba di USA.

Bersama timnya, Inaba sedang mengkaji kapasitas produksi Toyota di USA dan bagaimana cara menjalankan pabrik-pabrik itu dengan cara terbaik. Termasuk nasib pabrik NUMMI di California yang merupakan pabrik patungan dengan GM. Sejak GM bangkrut dan melepas NUMMI, Toyota mengkaji apakah pabrik itu akan terus atau tutup. Termasuk pabrik baru di Mississippi yang sudah dibangun tapi belum pernah berproduksi.

Di depan sejumlah media Inaba mengaku terlalu banyak keputusan yang dibuat di kantor pusat Toyota di Jepang dan bukan di California dan New York, kantor pusat Toyota North America. Inaba, sejalan dengan CEO Akio Toyoda, berencana untuk mengubah hal itu dengan membuat keputusan di Amerika dan melakukannya dengan cepat.

Inaba memperkirakan harga bahan bakar akan terus naik, namun dia optimis penjualan akan kembali pulih tahun depan. Dalam pandangannya, rata-rata penjualan otomotif di USA bisa mencapai angka 12 -13 juta unit tahun depan. Tahun ini diperkirakan antara 9,5 - 10 juta unit. Sebagai pembanding, sebelum krisis penjualan mobil di USA mencapai 16 juta-an unit.

Diusianya yang sudah 63, Inaba sebenarnya sudah pensiun setelah mengepalai divisi penjualan Toyota di USA dan menempati sejumlah posisi puncak di kantor pusat Toyota di Jepang.

Bakal ada kejutan harga dari Toyota FCHV

Toyota justru akan memberi kejutan dengan harga yang rendah ketika mobil pertama berteknologi fuel-cell berbahan bakar hidrogen versi produksi massal mulai dipasarkan 2015. Hal itu diungkapkan Justin Ward, advanced powertrain program manager-Toyota Technical Center. Dia mengungkapkan Toyota akan menggunakan faktor skala ekonomi untuk membuat harga mobil hidrogen ini menjadi relatif terjangkau. Namun Ward tidak mengungkapkan beraga harganya.

Sejauh ini Toyota cukup puas dengan perkembangan teknologi fuel cell-nya. Dan penyempurnaan terus-menerus yang dilakukannya membuat Toyota yakin jika tiba saatnya, teknologi fuel cell-nya siap memenuhi semua ekspektasi dan kebutuhan konsumen serta pengoperasian dimana saja.

Toyota juga memastikan akan memproduksi mobil itu sesuai jadwal. Saat ini, Toyota sedang menguji perilaku konsumen ketika menggunakan mobil hidrogen. Toyota akan mengamati bagaimana perilaku ketika beradaptasi dari Toyota Prius standar, lalu berubah ke Prius Plug-in dan ke prototipe mobil fuel-cell.

Prototipe mobil berteknologi fuel cell Toyota FCHV menggunakan platform SUV Toyota Highlander. Tahun lalu Toyota menyempurnakan kembali dengan meluncurkan Toyota FCHV-Adv. Kelebihan utama dibandingkan pendahulunya adalah jarak tempuhnya kini mencapai 700km untuk setiap kali pengisian hidrogen. Ini artinya dua kali jarak tempuh FCHV sebelumnya. Peningkatatan jarak tempuh itu karena kemampuan tangki penyimpanan hidrogen yang meningkat dua kali lipat.

Toyota FCHV merupakan SUV dengan kapasitas lima penumpang dan sudah lolos uji di kawasan super dingin di permukaan bumi. Ini menunjukkan perkembangan teknologi yang luarbiasa karena teknologi fuel cell versi lama, sulit di operasikan di tempat dingin.