KOMPAS.com — Bisakah Kijang Innova Anda menempuh jarak 15 km lebih dengan 1 liter bensin saat ke luar
Kijang Innova yang dikendarai mahasiswa pasca-sarjana (S2) jurusan Hospitality Universitas Trisakti itu produksi 2007 dengan keempat roda standar. Saat lomba menggunakan bahan bakar premium. "Kalau sehari-hari biasanya pakai bahan bakar oplosan dengan perbandingan 50:50 (premium : pertamax)," ujar Herry membuka cerita.
Ganti saringan udara
Mesin 1TR-FE 4 silinder segaris ketika diintip Kompas.com memang sudah mendapat sentuhan ringan. Saringan udara bawaan standar model kering diganti dengan bentuk lebih kecil dan bisa dicuci. "Kalau aslinya terlalu besar sehingga susah napasnya," jelas Herry.
Tambahan lainnya, ground wire dan auxccelery air induction (AAI) buatan lokal. Innova yang boyo tenaga bawahnya, dengan peranti AAI, tak perlu memaksa pedal gas.
"Walau ada sedikit perubahan pada mesin, tanpa didukung teknik mengemudi yang benar, juga enggak bakalan dapat segitu," papar Herry. Jadi, selama perjalanan Jakarta-Ciwideuy ia menjaga putaran mesin antara 2.500 dan 3.000 rpm. Menurutnya, itulah putaran mesin paling ideal buat Innova untuk mencapai konsumsi yang baik.
Trik lainnya, ia menjaga kecepatan tidak lebih dari 110 km/jam, lagi pula iring-iringan. Kemudian, saat menghadapi jalanan menurun, tongkat persneling diposisikan ke
Cuma itu saja. Ketika kecepatan melamban dan hampir berhenti, untuk melaju awal cukup menggunakan gigi dua. Lalu, posisi AC ditempatkan paling rendah (low) dengan suhu temperatur setengah. Ini berkaitan dengan kerja mesin yang tidak terlalu berat.
Untuk dalam
Yang paling penting, kondisi mesin harus dijaga. Herry mengaku ganti oli setiap 5.000 km berikut saringan olinya.
Kemudian, setiap sebulan sekali, filter udaranya yang sudah ganti model itu dicuci. "Bisa dua bulan, tergantung kondisi jalan. Kalau berdebu bisa lebih cepat," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar