Kamis, Juni 11, 2009

Siapa Lebih Irit, Innova Atau Kijang? – Mobilmotor

Media : Majalah Mobilmotor
Journalist : Aris FH

Meskipun Innova menyandang nama besar Kijang namun produk Toyota yang satu ini masih berada di bawah kepopulerannya. Beberapa opini dan alasan pun tirnbul mengenai hal tersebut. Yang paling santer terdengar adalah konsumsi bahan bakar Innova yang cenderung lebih boros di-banding Kijang. Lantas benarkah konsumsi BBM merupakan faktor utama? Jika memang hal tersebut yang menjadi faktor utama, mobilmotor berusaha mencoba mengungkapnya lewat komparasi konsumsi bahan bakar pada kedua kendaraan tersebut.


Sarana uji coba dilakukan melibatkan Kijang varian LGX '03 1.800 cc. Sedangkan Innova diwakilkan oleh varian 'G' 2.000 cc. Keduanya sama - sama memiliki transmisi manual. Secara teknis perbedaan mereka adalah jenis mesin. Kijang LGX menggunakan mesin tipe 7K-E. Sedangkan Innova menggunakan 1 TR-FE yang telah mengadopsi tek-nologi WT-i.

Mengapa kedua mobil ini dipilih? Karena kedua varian ini merupakan best seller dari tiap generasi Kijang.
Untuk menyamakan kondisi awal tim uji mobilmotor memeriksa terlebih dahulu kedua kondisi keseluruhan mobil tersebut. Termasuk tune-up dan reparasi lain. Setelah itu

mobilmotor juga mendeteksi emisi tiap kendaraan. Semua mobil dikondisikan seperti standar sesuai dengan data yang ada. Sebagai tambahan informasi kedua mobil tersebut memiliki jarak tempuh yang sama berada pada kisaran 45 ribu - 50 ribu km. Sebagai parameter pengujian, tim uji mobilmotor menggunakan sistem full to full. Bahan bakar yang digunakan adalah Pertamax. Beberapa pengujian dilakukan untuk mendapatkan rata - rata konsumsi bahan bakar. Dengan kondisi pengendaraan sehari- hari. Rute pertama tim uji mengambil rute Jakarta-Bandung. Berjalan beriringan agar ritme berkendara selalu terjaga. Rute kedua kami mengambil arah sebaliknya. Sedangkan sebagai rute terakhir tim uji mobilmotor menggunakan jalan perkotaan yang menyajikan menu kemacetan. Dari ketiga jenis percobaan, hasil penggunaan bahan bakar tersebut diambil nilai rata-rata.

Komentar
ACHMAD RIZAL
Project Manager Marketing Communication TAM
MASALAH konsumsi bahan bakar sebenarnya banyak hal yang mempengaruhinya. Seperti power to weight ratio. Selain itu cara rnengemudi, ini jugajadi faktor yang sangat menentukan. Anggapan boros juga muncul ketika kenaikan harga bbm terjadi di akhir 2004 lalu. Kita harus mengeluarkan dana lebih untuk rnernbeli BBM. (Catatan: power to weight ratio Innova lebih baik dari Kijang). Setiap satu tenaga kuda membawa beban 11,21 kg, sementara pada Kijang sebesar 14,46kg).

Komentar
Siully
Pemilik Kijang Kapsul:
TERUS terang, mobil ini relatif boros. Bayangkan saja untuk pengendaraan dalarn kota, saya membutuhkan bensin lebih banyak. Tiap liternya, saya tempuh untuk jarak sekitar 6 kilometer. Beda ketika di luar kota atau jalan bebas hambatan, tiap liternya untuk 8 kilometer. Untuk mengakalinya, saya menggunakan perangkat penghemat BBM. Lumayan bisa rnenempuh jarak lebih jauh. Dalam kota 1:8 dan luar kota 1:10. Laripun jadi lebih kencang.

Ahkam Kelana Shakti
Pemilik Innova G Matic Standar:
SECARA fungsional, Toyota Innova ini sangat mengesankan. Saya dapat berpergian dengan keluarga dengan leluasa termasuk dengan barang bawaan yang banyak. Untuk konsumsi bahan bakarnya dapat saya katakan cukup, terutama btla pengendaraan yang baik dengan kondisi kendaraan yang baik pula. Untuk dalam kota, konsumsi satu liter BBM menempuh jarak 8,3 km. Sementara untuk Iuar kota saya bisa mencapai 9,6 km tiap liternya. Beda lagi kalau cara berkendara agresif, konsumsinya hanya 5,7 km/liter. Saya menggunakan Pertamax untuk Innova. Ini lebih baik sekitar 7 % ketimbang memakai Premium. Bagi saya perawatan Innova tidak rumit hanya saja mengapa suara mesinnya terdengar terialu kasar.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji coba, ternyata Innova tidak seboros yang dibayangkan. Bahkan Innova yang berkapasitas 2.000 cc bisa lebih irit dari Kijang 1.800 cc. Kondisi lalu lintas sangat berpengamh pada konsumsi bahan bakar. Begitu juga dengan cara berkendara pengemudi. Pengendaraan agresif bisa membuat Kijang meminum bensin lebih banyak lagi, 1 liter bbm untuk jarak 6 km sangat mungkin terjadi. Perawatan pun bisa mempengaruhi kinerja mobil.

UJI EM1SI

LGX

G

CO (% vol)

4,65

0,31

CO2 (% vol)

6,6

16

HC (ppm)

262

105

Hasil Ujicoba

Rute I (Jakarta-Bandung)

Kijang LGX

Innova

Waktu

Siang hari

Siang hari

Cuaca

Cerah/Panas

Cerah/Panas

Traffic

80% lancar

80% lancar

Konsumsi BBM (per liter)

8,8 km

9,8 km

Rute II (Bandung-Jakarta)

Kijang LGX

Innova

Waktu

Malam hari

Malam hari

Cuaca

Hujan

Hujan

Traffic

Lancar

Lancar

Konsumsi BBM (per liter)

10,3 km

12,4 km

Rute III (Dalam Kota)

Kijang LGX

Innova

Waktu

Siang+Malam

Siang+Malam

Cuaca

Panas+Hujan

Panas+Hujan

Traffic

60% macet, 40% lancar

60% macet, 40% lancar

Konsumsi BBM (per liter)

7,1 km

7,3 km

Rata-rata Konsumsi BBM (km/l)

8,7

9,8

1 komentar:

  1. saya pakai kijang new krista 2000cc 03 lumayan irit untuk rute dalam kota 1:9 dalam kondisi panas disiang hari,,rute luar kota 1:11/12 dalam kondisi panas disiang hari,,irit kan,,dengan kondisi mesin standar dan dengan cara mengemudi yang halus tentunya,,

    BalasHapus